Kalau ketebak, Kwee Siang harus segera angkat kaki dari Siauw-lim, kalau tidak, Kwee Siang minta agar Kak Wan dibebaskan dari hukumannya.
Dan akhirnya Bu-sek meminta sepuluh pukulan, untuk menebak asal usul Kwee Siang. Rasa penasaran Kwee Siang membawa kekacauan di Biara Siauw-lim, yang akhirnya membuat Bu-sek Sian-su Pemimpin Loo-han-tong menemui Kwee Siang. Singkat kata Kwee Siang bingung dengan apa yang dilakukan Kak Wan dengan menuang air ke sumur dan tidak mau diajak berbicara.
Karena tiga tahun sebelumnya Kwee Siang pernah bertemu Kak Wan di puncak Gunung Hwa-san, jadilah Kwee Siang langsung mengenalinya. Jika seseorang dapat menghindari cinta, dia terbebas dari kejengkelan dan ketakutan." Kak Wan ditemani oleh seorang pemuda yang masih lugu yang bernama Thio Kun Po. Dalam perjalanannya dia bertemu dengan Kak Wan yang kakinya di rantai sambil memikul gentong berisi air dan selalu melafalkan kitab suci: "Dari cinta timbul kejengkelan, dari cinta timbul ketakutan. Disinilah penghubung kisah Kembalinya Pendekar Pemanah Rajawali dengan Golok Pembunuh Naga dan Pedang Langit. Diawal kisah Golok Pembunuh Naga dan Pedang Langit diceritakan tentang Kwee Siang anak bungsu dari Kwee Ceng dan Oey Yong yang bergelar Siao tong sia (si Sesat Kecil dari Timur) yang berkelana mencari Yo Ko.